Globalisasi memang memberikan dampak positif yang sangat besar. Segala sesuatu menjadi serba mudah dan cepat. Akses informasi kini semakin dekat. Banyak telahir orang pintar yang memberikan kontribusi kepada dunia. Melalui ilmu yang dimilikinya orang pintar tersebut memnerikan pengaruh besar terhadap dunia.
Globalisasi juga menjadikan dunia menjadi tanpa batas. Semua terasa dekat bahkan sangat dekat. Tetapi apakah kedekatan itu bisa menjamin keakraban antar umat manusia? Apakah semua kemajuan globalisasi itu dimanfaatkan dengan baik untuk sebuah persahabatan? Dan masihkah orang mempunyai rasa persahabatan dengan keadaan demikian?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sekarang ini banyak mencipkan banyak kompetisi. Dalam sebuah kompetisi pasti akan muncul sifat egois dari setiap orang. Semua orang ingin menaklukkan kompetisi itu dengan menjadi yang terbaik. Setiap individu merasa paling pintar dan paling benar. Sehingga dalam situasi itu, kawan menjadi lawan. Situasi seperti itu tidak akan pernah memunculkan persahabatan. Padahal sebuah persahabatan jauh lebih berharga dari sebuah keberhasilan memenangkan kompetisi apapun.
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang makhluk sosial, seseorang tidak akan pernah hidup sendiri. Kita akan selalu butuh bantuan dari orang lain. Hubungan antar sesama tersebut dapat diwujudkan dengan persahabatan.
Walaupun di era globalisasi semuanya menjadi serba dekat dan serba mudah tetapi tanpa bantuan dari orang lain sebenarnya kita tidak akan bisa bertahan hidup di era yang penuh tantangan ini. Jika kita tertutup dengan orang lain, maka kita akan terisolasi dari dunia luar. Kita tidak akan pernah tahu tentang perkembangan dan tidak akan pernah mengerti bagaimana menggunakan teknologi yang ada.
Keterbukaan untuk menerima hal baru merupakan kunci utama untuk bisa tetap eksis di era ini. Kita tidak boleh fanatik dengan perubahan. Karena perubahan itu adalah sebuah jalan untuk meraih kemajuan.
Terkadang kita sangat sulit untuk menerima hal baru, apalagi jika bertemu dengan orang baru. Usaha untuk mendekatkan diri dengan seseorang yang baru kerap kali menjadi sebuah kendala. Kendala-kendala itu muncul karena ada beberapa faktor dari dalam diri pribadi.
Masing-masing pribadi mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengenal orang baru. Ada beberapa hal yang bisa saya lakukan untuk mengenal orang baru yaitu dengan, senyum, sapa, salam, dan sahabat. Dengan empat langkah ini, saya mempunyai harapan besar bahwa dunia ini akan penuh dengan persahabatan yang dapat saya lakukan mulai dari diri sendiri.
Senyum. Menurut saya senyum adalah sebuah ibadah yang tidak ternilai harganya. Walaupun ibadah ini terlihat kecil dan sederhana tetapi sangat berarti bagi orang lain. Betapa indahnya dunia ini jika semua orang tersenyum setiap saat. Tidak pandang situasi yang bagaimanapun. Senyum membuat orang merasa damai, senyum membuat orang lain bahagia, dan senyum mencerminkan diri siap untuk menerima tantangan kehidupan. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya menjadi nyaman dan senang. Ketika kita mengawali segala aktivitas dengan sebuah senyuman, maka “sinyal-sinyal positif” akan menyertai kita dan aktivitas yang dilakukan pun dapat berjalan dengan sukses.
Salam. Mengucapkan salam kepada seseorang merupakan hal kecil yang berarti besar bagi seseorang yang diberikan salam. Salam dapat berarti sebuah penghormatan. Salam dapat menunjukkan pribadi yang ramah. Ketika kita mengucapkan salam kepada seseorang, salam akan membuat orang lain merasa senang dan dihargai.
Sapa. Sapa tidak selalu harus dengan mengucap salam. Sapa bisa dilakukan dengan mengangguk dan tersenyum. Sapa akan membuat orang lain merasa diterima di tengah-tengah kita. Sebagian besar orang pasti akan merasa sangat senang jika di sapa.
Rasanya tak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu hidup tanpa komunikasi dengan sesama. Karenanya, serasa menjadi kelaziman untuk saling menyapa. Namun, tidak semua dari mereka berkenan dengan sapaan kita. dalam kondisi begini, kita yang menyapa jadi serba salah. memang niat kita baik, tetapi mungkin sapaan kita mengganggu aktivitasnya, dan kita harus bisa mengerti.
Sapaan bagi diri saya pribadi, adalah bentuk perhatian saya untuk orang-orang di sekitar saya. Saya selalu berusaha mengapresiasi setiap sapa dari siapapun yang menyapa saya, karena bagi saya meskipun hanya sekedar sapa, tetapi mempunyai makna yang sangat berarti dan bentuk dari sebuah perhatian.
Sahabat, ketika semua orang suadah saling tersenyum, mengucap salam, dan bertegur sapa maka benih-benih persahabatan telah tumbuh di hati mereka masing-masing. Sahabat bisa mempersatukan orang-orang. Sahabat membuat orang saling membutuhkan. Jika semua orang di dunia ini bersahabat, maka tidak akan pernah ada perselisihan dan perpecahan.
Harapan terbesar saya adalah semua orang di dunia ini bersatu di dalam kerangka keberagaman dengan asas persahabatan. Tidak memandang dia dari etnis mana, dari suku apa dan dari negara apa. Persahabatan bisa menyatukan kita semua. Segala sesuatu pasti dapat dicarikan solusi jika dipecahkan bersama-sama dengan asas persahabatan.
Senyum, salam, sapa dan sahabat itu dapat dimulai dari diri sendiri di keluarga, kemudian dilaksanakan dengan teman-teman sebaya dan pada akhirnya dapat melaksanakannya dengan semua orang yang ada di dunia ini. Adanya sahabat akan membuat dunia lebih baik. Tanpa harus ada perselisihan tanpa harus ada kekerasan. Semua karakter akan tertampung di dalam sebuah wadah yaitu persahabatan. Hal yang paling penting adalah persahabatan akan dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.